Jenis Jenis Standar Operasional Prosedur
Standar Operasional Prosedur terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung dari sifat dan kegunaannya. Berikut adalahh Jenis- jenis SOP;
1. SOP Berdasar Sifat Kegiatan
Berdasarkan sifat kegiatannya, SOP terbagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Standar Operasional Prosedur TeknisStandar Operasional Prosedur Teknis merupakan pedoman yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk memberikan acuan kerja bagi pemegang jabatan tertentu atau tim kerja yang memegang posisi tertentu dalam suatu perusahaan organisasi atau lembaga.
Beberapa contoh bidang yang menggunakan Standar Operasional Prosedur diantarnya adalah prosedur yang berkaitan dengan teknis seperti pemeliharaan kendaraan, perakitan kendaraan bermotor, pengoperasian alat dan lain sebagainya.
b. Standar Operasional Prosedur AdministratifStandar Operasional Prosedur Administratif dibuat tidak terperinci dan tidak menunjukkan suatu tata cara kerja tertentu. SOP administratif lebih bersifat umum dibanding SOP teknis.
SOP ini biasanya berisi pedoman pelaksanaan kegiatan yang bersifat makro, bukan perorangan, dan tidak menampilkan cara melaksanakan suatu kegiatan. SOP jenis ini biasanya digunakan dalam administrasi instansi atau perusahaan.
2. SOP berdasar Jenis Kegiatan
Berdasarkan jenis kegiatannya, SOP dibagi menjadi:
a. Standar Operasional Prosedur SpesifikStandar Operasional Spesifik merupakan suatu pedoman yang disusun sebagai acuan kerja dalam suatu lokasi tertentu, misalnya: Standar Operasional Prosedur pengajuan penelitian di kampus A. Standar Operasional Prosedur yang berlaku di Kampus A ini hanya berlaku di dalam lingkungan kampus A saja, tidak berlaku di lingkungan kampus lainnya.
b. Standar Operasional Prosedur GenerikBerkebalikan dengan Standar Operasional Prosedur spesifik, SOP generik bersifat lebih luas dan umum, misalnya SOP pengaturan keuangan di sub bagian A dengan sub bagian B atau prosedur pemberian nebulizer di instalasi rawat inap bedah dan instalasi rawat inap medik.
3. SOP berdasar Skala Kegiatan
Berdasarkan skala atau besaran kegiatan, Standar Operating Procedure terbagi menjadi:
a. Standar Operasional Prosedur MikroSOP ini bersifat teknis dan diperuntukkan bagi kegiatan kecil. SOP mikro berfungsi menunjang SOP makro.
b. Standar Operasional Prosedur MakroStandar Operasional Prosedur Makro merupakan gabungan dari beberapa SOP mikro demi terlaksananya suatu kegiatan secara optimal. Contoh dari SOP makro yaitu SOP pelaksanaan surat masuk dan keluar dalam suatu instansi atau SOP penerimaan pasien dan keluar pasien dari rumah sakit.
4. SOP berdasar Kelengkapan Kegiatan
Berdasarkan kelengkapan kegiatan, Standar Operasional Prosedur dibagi menjadi:
a. Standar Operasional Prosedur ParsialSOP parsial berisi pedoman pelaksanaan kegiatan sebagian yang hasil akhirnya bukan merupakan produk final.
b. Standar Operasional Prosedur FinalStandar Operasional Prosedur final merupakan pedoman kegiatan yang hasil akhirnya merupakan produk final atau produk utama.
Format Pembuatan SOP Secara Umum
SOP memiliki beberapa format yang berbeda, dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks. dari mulai sop yang berisi poin- poin kalimat sampai sop berbentuk diagram dan flowchart.
1. Simple Steps (Langkah Sederhana)
Sop dengan format ini adalah bentuk sop paling sederhana dan digunakan ketika sebuah prosedur hanya memiliki kegiatan dan pengambilan keputusan yang
sedikit.
sedikit.
Format sop jenis simple steps digunakan juga ketika hanya terdapat beberapa orang yang akan melaksanakan prosedur tersebut. dengan prosedur rutin yang sederhana. prosedur yang umumnya terdiri dari kurang dari 10 langkah.
2. Hierarchical Steps (Tahapan Berurutan)
Tipe format ini adalah pengempangan dari simple steps. Digunakan ketika prosedur yang disusun memiliki 10 langkah atu lebih dan memerlukan informasi yang lebih detail. Namun hanya membutuhkan pengambilan keputusan sedikit. Langkah- langkah yang sudah diidentifikasi kemudian dijabarkan kedalam sub langkah secara rinci.
3. Graphic (Grafik)
Format ini dapat digunakan ketika prosedur mempunyai susunan kegiatan panjang dan spesifik. Proses- proses panjang kemudian dijabarkan ke sub- sub proses yang lebih pendek yang berisi beberapa langkah,
Format grafik juga digunakan ketika menyusun prosedur yang memerlukan foto atau gambar dan umumnya digunakan untuk pemohon / pelaksana eksternal organisasi.
4. Flowchart (Diagram Alir)
Format flowchart digunakan ketika SOP memerlukan pengambilan keputusan yang kompleks atau banyak. dan membutuhkan opsi alternatif jawaban seperti ya/tidak, lengkap/tidak, benar/salah dst. yang mempengaruhi sub langkah selanjutnya dari proses.
Penggunaan format diagram alir ini melibatkan beberapa simbol khusus (flow chart) untuk menggambarkan proses. seperti simbol kotak (process), anak panah (arrow), belah ketupan (decision) dan sebagainya.
Format SOP bentuk flowchart terdiri dari dua jenis, yakni Linear Flowchart (Diagram alir linear) dan Diagram alir bercabang (branching flowchart). Linear flowchart dapat berbentuk horizontal dan vertikal dan biasa digunakan pada SOP yang bersifat teknis. Sedangkan SOP jenis branching flowchart biasa digunakan dalam pembuatan SOP administratif.
0 comments:
Post a Comment